Facebook Ilmuwebsite

Belajar Fotografi : Teknik Fastspeed

Sebelumnya saya telah membahas belajar fotografi teknik fotografi itu slow speed, kali ini saya akan membahas kebalikan dari teknik tersebut, yakni teknik fastspeed. Apa yang dimaksud dengan fast speed ? fast speed merupakan teknik fotografi yang mengandalkan kecepatan membuka dan menutup rana (baca: shutter speed) tinggi. Jika dalam teknik slowspeed kecepatan 1/30, 1/20, 1/10, 1/5, 1/4, 1/3, 1/2, 1/1, 1, 2, 3, 5, 10, 15, 30 hingga penggunaan BULB. Teknik fastspeed berada di kecepatan diatas 1/125 sampai kecepatan shutter speed maksimal yang dimiliki sebuah kamera DSLR. Bisa 1/3000 atau bahkan 1/6000.

Kecepatan tinggi berdampak pada sedikitnya cahaya yang diterima oleh sensor pada DSLR. Karenanya teknik ini hanya dapat dilakukan pada keadaan penuh cahaya atau terang. Lantas apa saja yang jenis foto yang bisa dilakukan menggunakan teknik ini ? ada beberapa jenis art fotografi yang bisa dilakukan dengan menggunakan teknik fast speed ini, dan saat ini sedang ngetrend.

1. Levitasi

Levitasi, sebuah foto artistik yang menghasilkan objek seakan akan mengambang atau anti gravitasi. Teknik ini akan bagus sekali diambil dengan menggunakan komposisi frog eyes, dimana objek atau model levitasi lebih tinggi dari pada posisi fotografer. Kecepatan yang diambilpun bergantung pada keadaan cahaya, yang pasti menggunakan kecepatan tinggi diatas 1/125. Sementara untuk diafragma menggunakan bukaan di posisi 8 keatas agar ruang tajam lebih luas lagi. Untuk ISO tentu saja dengan cahaya terang, ISO sekecil mungkin untuk kerapatan gambar yang semakin mantap. Berikut contoh levitasi .


2. Splash

Splash, teknik membekukan percikan air yang dihasilkan dari beberapa moment, misalkan jatuhnya buah ke dalam air sehingga menghasilkan percikan air yang cantik, atau kibasan air dari semboran ember, atau kibasan air dari rambut seorang pria yang berambut gondrong :D. Tentu saja sama halnya dengan levitasi, teknik ini juga biasa dilakukan di luar (baca : out door), dan dengan cahaya yang penuh atau terang, kita bisa memaksimalkan ISO kecil untuk kerapatan gambar yang mantap. Kecuali untuk foto produk semisal buah-buahan yang di jatuhkan ke air, bisa menggunakan studio dalam ruangan.


3. Water Drops

Berbeda dengan jenis foto yang dua diatas, water drops bisa dilakukan di dalam studio, tentu saja dengan bantuan flash dan lampu studio sehingga kekurangan cahaya di dalam ruangan bisa diatasi dengan hal tersebut. Sayangnya, penggunaan flash ini tidak bisa diimbangi dengan penggunaan shutter speed yang terlalu tinggi, maksimal 1/250, itupun jika flashnya memiliki kualitas yang baik. Karena jika kecepatan yang digunakan terlalu tinggi, cahaya flash akan tertinggal sehingga objek yang didapat hanya setengah bagian saja.



4. Flying Object Freez

Nah, ini merupakan teknik fast speed yang cukup rumit, apa lagi jika flying objeknya adalah makro. Sudahlah terbang, juga kecil objeknya. Harus cepat dan harus fokus. Memang objeknya tidak mesti makro, namun bisa juga burung, pesawat, peluru dan lain sebagainya. Tapi, saya pribadi suka dengan objek makro. Tentu saja objek ini hanya bisa ditemukan di luar ruangan, berikut foto makro yang berhasil saya biding dengan menggunakan teknik fast speed.


Demikian, penjelasan mengenai belajar fotografi teknik fastspeed, terimakasih. Semoga bermanfaat.

Yogi Wicaksono
Founder Kaffah.biz

Posting Komentar

0 Komentar