Sebelumnya saya telah membahas belajar fotografi teknik fotografi itu slow speed, kali ini saya akan membahas kebalikan dari teknik tersebut,
yakni teknik fastspeed. Apa yang dimaksud dengan fast speed ? fast speed
merupakan teknik fotografi yang mengandalkan kecepatan membuka dan menutup rana
(baca: shutter speed) tinggi. Jika dalam teknik slowspeed kecepatan 1/30, 1/20,
1/10, 1/5, 1/4, 1/3, 1/2, 1/1, 1, 2, 3, 5, 10, 15, 30 hingga penggunaan BULB. Teknik
fastspeed berada di kecepatan diatas 1/125 sampai kecepatan shutter speed
maksimal yang dimiliki sebuah kamera DSLR. Bisa 1/3000 atau bahkan 1/6000.
Kecepatan tinggi berdampak pada
sedikitnya cahaya yang diterima oleh sensor pada DSLR. Karenanya teknik ini
hanya dapat dilakukan pada keadaan penuh cahaya atau terang. Lantas apa saja
yang jenis foto yang bisa dilakukan menggunakan teknik ini ? ada beberapa jenis
art fotografi yang bisa dilakukan dengan menggunakan teknik fast speed ini, dan
saat ini sedang ngetrend.
1. Levitasi
Levitasi, sebuah foto artistik
yang menghasilkan objek seakan akan mengambang atau anti gravitasi. Teknik ini
akan bagus sekali diambil dengan menggunakan komposisi frog eyes, dimana objek
atau model levitasi lebih tinggi dari pada posisi fotografer. Kecepatan yang
diambilpun bergantung pada keadaan cahaya, yang pasti menggunakan kecepatan
tinggi diatas 1/125. Sementara untuk diafragma menggunakan bukaan di posisi 8
keatas agar ruang tajam lebih luas lagi. Untuk ISO tentu saja dengan cahaya
terang, ISO sekecil mungkin untuk kerapatan gambar yang semakin mantap. Berikut
contoh levitasi .
2. Splash
Splash, teknik membekukan
percikan air yang dihasilkan dari beberapa moment, misalkan jatuhnya buah ke
dalam air sehingga menghasilkan percikan air yang cantik, atau kibasan air dari
semboran ember, atau kibasan air dari rambut seorang pria yang berambut
gondrong :D. Tentu saja sama halnya dengan levitasi, teknik ini juga biasa
dilakukan di luar (baca : out door), dan dengan cahaya yang penuh atau terang,
kita bisa memaksimalkan ISO kecil untuk kerapatan gambar yang mantap. Kecuali untuk foto produk semisal buah-buahan yang di jatuhkan ke air, bisa menggunakan studio dalam ruangan.
3. Water Drops
Berbeda dengan jenis foto yang
dua diatas, water drops bisa dilakukan di dalam studio, tentu saja dengan
bantuan flash dan lampu studio sehingga kekurangan cahaya di dalam ruangan bisa
diatasi dengan hal tersebut. Sayangnya, penggunaan flash ini tidak bisa
diimbangi dengan penggunaan shutter speed yang terlalu tinggi, maksimal 1/250,
itupun jika flashnya memiliki kualitas yang baik. Karena jika kecepatan yang
digunakan terlalu tinggi, cahaya flash akan tertinggal sehingga objek yang
didapat hanya setengah bagian saja.
4. Flying Object Freez
Nah, ini merupakan teknik fast
speed yang cukup rumit, apa lagi jika flying objeknya adalah makro. Sudahlah terbang,
juga kecil objeknya. Harus cepat dan harus fokus. Memang objeknya tidak mesti
makro, namun bisa juga burung, pesawat, peluru dan lain sebagainya. Tapi, saya
pribadi suka dengan objek makro. Tentu saja objek ini hanya bisa ditemukan di
luar ruangan, berikut foto makro yang berhasil saya biding dengan menggunakan
teknik fast speed.
Demikian, penjelasan mengenai belajar fotografi teknik fastspeed, terimakasih. Semoga bermanfaat.
Yogi Wicaksono
Founder Kaffah.biz
Yogi Wicaksono
Founder Kaffah.biz
0 Komentar