Facebook Ilmuwebsite

Lomografi, Pilihan Lain Mengabadikan Moment

Tahukah anda bahwa fotografi bukan satu-satunya cara untuk merekam dan mengabadikan sebuah moment. Bahkan ada satu cara lainnya yang jauh lebih unik dan jauh lebih sembarangan dibandingkan dengan fotografi. Kenapa disebut jauh lebih unik ? karena menggunakan kamera khusus yang tidak umum.

Disebut dengan kamera LOMO yang merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningard), sebuah perusahaan optik khusus untuk alat-alat kesehatan dan mokroskop dari negara Austria. Sembarangan karena semakin kesini teknik yang dilakukan para penggila lomografi semakin diluar kebiasaan teknik fotografi pada umumnya.
LomoCam dengan 4 Lensa



Kamera lomografi sendiri tidak mengalami perkembangan yang baik, sehingga tidak ada yang namanya lomographi digital. Kalaupun ada yang mengklaim melakukan produksi lomografi, secara filosofi itu sudah diluar dari sejarah lomografi itu sendiri. Ya, lomografi yang berada dan digilai oleh para lomografer adalah kamera dengan media rekam film yang digulung.

Teknik lomografi sendiri berbanding terbalik dengan fotografi. Jika dalam fotografi kita mengenal istilah komposisi, ISO, Shutter Speed, Diafragma atau Apeture. Dalam lomografi semua pakem tersebut ditabrak. Bahkan seorang lomografer sah-sah saja mengklik shutter release kameranya dengan gerakan apapun dengan cara apapun dan dalam waktu apapun. Ini yang kemudian menjadikan hasil lomografi sangat subjektif, hanya dapat dinikmati dan dimengerti oleh sang empunya gambar. Ya paling banter sesama penikmat lomografi.

Dan yang lebih uniknya, beberapa produsen kamera lomografi tidak menyediakan view finder dan menciptakan kamera lomo dengan 2 sampai 4 lensa sekaligus, sehingga membuat hasil gambar semakin subjektif penilainnya.

Berikut ini hasil dari sebuah kamera lomografi yang memiliki 4 lensa sekaligus dengan metering yang berbeda-beda.



Yogi Wicaksono


Posting Komentar

0 Komentar